Definisi Budaya
Organisasi
Dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya
tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi,
bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam
cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat
anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan
keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu,
budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya
dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Budaya organisasi adalah
sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu
organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini
adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
Level Budaya Organisasi
Dalam mempelajari budaya
organisasi ada beberapa tingkatan budaya dalam sebuah organisasi,, dari yang
terlihat dalam perilaku (puncak) sampai pada yang tersembunyi. Schein (dalam
Mohyi 1996: 85) mengklasifikasikan budaya organisasi dalam tiga kelas, antara
lain :
1.
Artefak
Artefak merupakan aspek-aspek
budaya yang terlihat. Artefak lisan, perilaku, dan fisik dalam manifestasi
nyata dari budaya organisasi
2. Nilai-nilai
yang mendukung
Nilai adalah dasar titik berangka
evaluasi yag dipergunakan anggota organisasi untuk menilai organisasi,
perbuatan, situasi dan hal-hal lain yag ada dalam organisasi
3. Asumsi dasar
Adalah keyakinan yang dimiliki
anggota organisasi tentang diri mereka sendiri, tentang orang lain dan hubungan
mereka dengan orang lain serta hakekat organisasi mereka
Fungsi Budaya
Organisasi
a.
Perasaan Identitas dan Menambah Komitmen
Organisasi.
b.
Alat pengorganisasian anggota
c.
Menguatkan nila-nilai dalam organisasi
d.
Mekanisme kontrol perilaku
e.
Mendorong dan meningkatkan kinerja ekonomi baik
dalam jangka pendek dan panjang.
Menurut Robbins (1996:289), ada 7
ciri-ciri budaya organisasi adalah:
1. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana
karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
2. Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan
diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus
pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil
tersebut.
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen
memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja
diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.
6. Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas
karyawan.
7. Kemantapan. Organisasi menekankan
dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.
Tipologi Budaya
Menurut Sonnenfeld dari
Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe budaya organisasi :
1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka
pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang
khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan
mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2. Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana
perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri
dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan
mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
3. Tim
Bisbol
Perusahaan
berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga
berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih
menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang
berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif
finansial yang sangat besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.
4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut
Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah
satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena
perusahaan berada dalam masa peralihan.
LINK :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar