Rabu, 10 Februari 2016

INOVASI KELOMPOK


Inovasi untuk tugas Teori Organisasi Umum 2 ini saya buat dengan kelompok saya. Untuk lebih jelasnya saksikan video dibawah ini :







Semoga bermanfaat..

Minggu, 07 Februari 2016

KREATIFITAS

Saat ini saya akan memposting tugas Kreatifitas dari matakuliah Teori Organisasi Umum, kreatifitas menurut saya keahlian yang ada dalam diri kita sendiri. Dan disini saya akan menunjukkan kreatifitas masak saya.
Disini saya akan membuat “Wedang Ronde” , walaupun wedang ronde merupakan minuman yang saya buat pertama kali namun menurut saya hasilnya maksimal.

WEDANG RONDE

Bahan-bahan :



Bahan wedang (1) :
·    750 ml Air putih (untuk merebus)
·    75 gr Gula pasir
·    2 Jahe, keprek
·    3 Serai, keprek
·    4 lembar daun pandan, memarkan

Bahan ronde (2) :
·    100 gr Tepung ketan
·    75 ml Air hangat
·    Pewarna coklat *selera*

Bahan isian (3) :
·    100 gr kacang tanah kupas, sangrai & haluskan
·    75 gr Gula pasir

Cara Membuat :
  1. Campurkan seluruh bahan wedang kedalam panci, didihkan hinga gula larut dan harum
  2. Campurkan seluruh bahan ronde kedalam sebuah wadah, aduk tepung ketan dengan air hangat hingga kalis. Adonan yang kalis yakni adonan yang lembab tapi tidak lengket di tangan. Jika masih terlalu kering dan pecah-pecah, tambahkan lagi air. Jika terlalu basah, tambahkan lagi tepungnya. Setelah semua sudah kalis, tambahkan pewarna yang diinginkan. Di resep ini saya akan membuat warna coklat, dan putih.
  3. Diwadah yang terpisah campurkan bahan isian ronde . Kacang yang telah disangrai ditumbuk hingga halus. Dan tambahkan gula agar isian lebih manis.
  4. Pipihkan adonan ronde di telapak tangan dan masukkan bahan isian ronde yang sudah dicampur di tengah adonan, lalu bulatkan adonan. Lakukan ini sampai adonan habis.
  5. Rebus bola ronde di air mendidih sampai mengapung. Jika sudah mengapung, berarti sudah matang dan bisa segera diangkat.
  6. Sajikan wedang ronde dengan kuahnya digelas ataupun mangkuk. Tambahkan kacang untuk menambahan dihidangan.


Rabu, 03 Februari 2016

BUDAYA


Definisi Budaya Organisasi 

     Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

   Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.

Level Budaya Organisasi

Dalam mempelajari budaya organisasi ada beberapa tingkatan budaya dalam sebuah organisasi,, dari yang terlihat dalam perilaku (puncak) sampai pada yang tersembunyi. Schein (dalam Mohyi 1996: 85) mengklasifikasikan budaya organisasi dalam tiga kelas, antara lain :
1.    Artefak 
Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan, perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi
2.    Nilai-nilai yang mendukung
Nilai adalah dasar titik berangka evaluasi yag dipergunakan anggota organisasi untuk menilai organisasi, perbuatan, situasi dan hal-hal lain yag ada dalam organisasi
3.    Asumsi dasar
Adalah keyakinan yang dimiliki anggota organisasi tentang diri mereka sendiri, tentang orang lain dan hubungan mereka dengan orang lain serta hakekat organisasi mereka

Fungsi Budaya Organisasi

a.    Perasaan Identitas dan Menambah Komitmen Organisasi.
b.    Alat pengorganisasian anggota 
c.     Menguatkan nila-nilai dalam organisasi 
d.    Mekanisme kontrol perilaku 
e.    Mendorong dan meningkatkan kinerja ekonomi baik dalam jangka pendek dan panjang. 

Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
1.  Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
2.   Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
3.   Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4.   Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.
5.   Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.
6.   Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
7.   Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.

Tipologi Budaya

Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe budaya organisasi :
1.  Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2.  Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
3.  Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial yang sangat besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.
4.  Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.


LINK :

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI


A. Pengertian Perubahan Dan Pengembangan Organisasi
    
     Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi.

Pengembangan Organisasi adalah proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.

B. Langkah-Langkah Perubahan Organisasi
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.Langkah tersebut terdiri dari :

1.       Mengadakan pengkajian

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang antara lain: politik, ekonomi, teknologi, hokum, social budaya dan sebagainya.

2.       Mengadakan identifikasi

Yang perlu di identifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi, setiap factor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.

3.       Menetapkan perubahan

Sebelum langkah langkah perubahan diambil , pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.

4.       Menentukan strategi

Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.

5.       Melakukan evaluasi

Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negative , perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh positif terhadap organisasi dan apabila sebaliknya berarti negative.

6.       Mengadakan perubahan struktur organisasi.
7.       Mengubah sikap dan perilaku pegawai.
8.       Mengubah tata aliran kerja.
9.       Mengubah peralatan kerja.
10.   Mengubah prosedur kerja.
11.   Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar - personal.

C. Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi:

1.    Pengamatan eksternal

Yaitu dengan memperhatikan kesempatan dan ancaman di segala aspek, baik ekonomi, politik, teknologi, budaya dan lainnya yang semua variable itu akan membentuk karakter organisasi. Metode ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Wayne E. Rosing, wakil Direktur pengembangan Sun Microsystems, Inc ” Tidak ada satupun yang memotivasi Sun kecuali ketakutan akan apa yang dilakukan oleh pesaing ”.

2.    Pengamatan internal

Terdiri dari eavaluasi SDM dan struktur organisasi, dengan tujuan mengukur kesiapan SDM (inputs) strategi sekarang (proses), kinerja (outputs) dan potensi dalam yang akan membentuk kedinamisan organisasi. Dalam internal terdapat dua variable yang penting, yaitu, Struktur dan Budaya. Struktur berkenaan dengan mekanisme, prosedural organisasi. Budaya adalah yang berkenaan dengan pola keyakinan dan pemikiran, aspirasi dan nilai-nilai yang diharapkan oleh semua anggota organisasi.

3.    Perumusan organisasi.

Adalah pengembangan planing jangka panjang, dari menejemen yang efektif dari kesempatan dan ancaman yang disinergiskan dengan kondisi internal.

4.    Misi

Misi Organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi ada dan mempertegas keberadaan organisasi. Konsep misi yang disusun dengan sistemik dan general itu akan menjadikan ciri khas organisasi dengan organisasi yang lain, dan berperan terhadap uniknya nilai produk organisasi yang ditawarkan. Konsepsi misi yang apik juga dapat meminimalisir konflik internal yang dianggap kurang prinsip dan membantu meningkatkan intensitas diskusi dan kajian secara produktiv.

5.    Tujuan

Merupakan hasil akhir aktivitas perencanaan, dengan merumuskan apa dan kapan yang akan diselasaikan dengan mengukur sasaran.

6.     Strategi

Merupakan konsep perencanaan komprehensif tentang bagiamana organisasi dapat mencapai misi dan tujuan.

7.    Kebijakan

Yaitu  pedoman luas yang menghubungkan strategi dan implementasi. Kebijakan ini bersifat general yang nantinya akan diikuti dan disepesifikan dan di interpretasikan dan di implementasikan oleh devisi-devisi melalui strategi dan tujuan devisi masing-masing.

8.    Implementasi strategi

Proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.

9.    Program

Pernyataan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai.

10.  Anggaran

Program yang dinyatakan dalam satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh SDM untuk mengelola organisasi.

11.  Prosedur

Sering juga disebut dengan standard operating proscedurs, yaitu langkah-langkah yang berurutan yang menggambarkan dengan rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.

12.  Evaluasi dan Pengendalian

Adalah proses yang melalui aktivitas-aktivitas dan hasil kerja dimonitor dan kinerja nyata dengan kinerja/program yang diinginkan.